BAB I
PENDAHULUAN
Sistem informasi sangat penting untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Dimana sistem informasi mempunyai tujuan untuk mendukung sebuah aplikasi Decision Support System (DSS) yang telah dikembangkan pada tahun 1970. Keefektifan dalam mengembangkan DSS diperlukan suatu pemahaman tentang bagaimana sistem informasi ini dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sehingga DSS ini dapat membantu seorang manajer dalam meningkatkan kinerjanya dalam mengambil suatu keputusan.
Adapun tahap-tahap dalan mengambil suatu keputusan telah dijelaskan dalam buku Herbert A. Simon, dimana tahapan tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Kegiatan Intelijen
Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat. Dalam kondisi internal sistem informasi ini digunakan untuk mengamati kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasi dalam dunia bisnis, sedangkan dalam kondisi eksternal sistem informasi ini digunakan untuk mengamati kondisi lingkungan luar yang dapat mempengaruhi kondisi internal organisasi, sehingga manajer dapat mengidentifikasi dan membuat sebuah keputusan yang memiliki potensial tinggi.
2. Kegiatan Merancang.
Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. Pertimbangan-pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini terprogram atau tidak.
3. Kegiatan Memilih dan Menelaah.
Kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.
Sebenarnya ketiga tahapan Simon ini berhubungan langsung dengan langkah-langkah dari pendekatan sistem. Kegiatan intelijen berkaitan dengan langkah kita bergerak dari tingkat sistem ke sub sistem dan menganalisis bagian-bagian sistem secara berurutan. Kegiatan merancang berhubungan dengan langkah kita mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai alternatif, serta kegiatan memilih dan menelaahnya berkaitan dengan langkah kita memilih solusi terbaik dan berusaha menerapkannya serta melakukan tindakan lebih lanjut.
Para manajer sering dihadapi berbagai tingkat masalah masalah. Adapun masalah yang sering dihadapi oleh para manajer ini meiliki tiga tingkat struktur masalah, yaitu:
1. Terstruktur
Masalah terstruktur merupakan suatu masalah yang yang memiliki struktur pada tiga tahapan Simon. Jadi, masalah ini dapat dibuat algoritma atau aturan keputusan yang memungkinkan masalah dapat diidentifikasi dan dimengerti, sehingga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai solusi alternatif untuk memutuskan masalah tersebut.
2. Semi Struktur
Masalah semi terstruktur merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahap Simon.
3. Tidak Terstruktur
Masalah tak terstruktur merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur tiga tahap Simon.
Kelompok Pengambil Keputusan
Dalam kenyataannya seorang manajer dalam memecahkan masalah jarang sekali mengambil keputusan sendirian. Biasanya dalam memecahkan masalah yang dihadapi manajer membentuk tim atau kelompok, sehingga keputusan yang akan diambil lebih baik daripada mengambil sebuah keputusan secara individual.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan secara kelompok, seperti terlihat pada gambar 10.1. Pengambilan keputusan yang baik harus memperhatikan beberapa faktor, diantaranya:
Karakteristik dari kelompok itu sendiri.
1. Kemampuan kelompok dalam memecahkan suatu masalah.
2. Kondisi organisasi.
3. Menggunakan aplikasi Computer Base Information System (CBIS) untuk lingkungan kelompok, seperti: Electronic Meeting System (EMS) dan Group Decision Support System (GDSS).
Gambar 10.1
BAB II
DSS
Sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS) merupakan sebuah alat bantu yang menggunakan aplikasi sistem informasi berbasis komputer. DSS ini digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada diarea semi struktur.
Tujuan dari DSS adalah sebagai berikut:
1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur.
2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Mengambil elemen-elemen informasi.
2. Menaganalisis seluruh file.
3. Menyiapkan laporan dari berbagai file.
4. Memperkirakan dari akibat keputusan.
5. Mengusulkan keputusan.
6. Membuat keputusan.
Adapun fokus utama konsep DSS adalah komputer harus digunakan untuk mendukung manajer tertentu membuat keputusan tertentu untuk memecahkan masalah tertentu. Model DSS terdiri dari:
1. Model matematika.
2. Database.
3. Perangkat lunak.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 10.2 yang melukiskan beberapa komponen yang mendukung DSS, seperti: Hardware, Software, Data, Model, dan Interaktif para pemakainya.
Gambar 10.2
DSS digunakan untuk membantu para manajer untuk memecahkan masalah-masalah semi struktur. Laporan dari sistem informasi dirancang untuk mendukung secara langsung keputusan yang terstruktur. Dimana informasi ini meliputi teknik perencanaan dan pengawasan. DSS memiliki peran khusus dalam pengambilan suatu keputusan, disamping itu DSS dirancang untuk mendukung tiga tahap dalam pengambilan keputusan model Herbert Simon, yaitu: Intelijen, Merancang, serta memilih dan menelaah.
A. Hardware Resources
Pusat pelaksana ini saling berhubungan dengan komputer lain dengan menggunakan sistem jaringan, sehingga memudahkan dalam pengambilan data didalam organisasi tersebut. Personal Computer (PC) ini dapat berdiri sendiri atau dapat juga dihubungkan dengan jaringan telekominikasi untuk mendapatkan informasi yang lebih luas dari PC yang lainnya.
B. Software Resources
Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator. DSS generator ini berisi modul-modul untuk database, model dan dialouge management. Modul database ini menyediakan beberapa hal, seperti: creation, interrogation dan maintenance untuk DSS database. DSS database memiliki kemampuan untuk menemukan sistem database yang telah disimpan. Sedangkan modul model digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi ke dalam bentuk model matematika. Model dasar ini menampilkan electronic spreadsheet. Model dialog digunakan untuk menarik perhatian para pengguna untuk berhubungan langsung antara pengguna dengan komputer dalam mencari solusi.
Sumber-sumber DSS
Sumber Data
Database DSS berisi data dan informasi yang diambil dari data organisasi, data eksternal, dan data para manajer secara individu. Itu semua merupakan ringkasan data yang akan dibutuhkan para manajer dalam mengambil sebuah keputusan.
Sumber Model
Model ini berisi kumpulan model matematika, dan teknik analisis yang disimpan kedalam program dan file yang berbeda-beda. Komponen dari model ini dapat dikombinasikan atau dipadukan dengan software tertentu guna mendukung sebuah keputusan yang akan diambil.
Sumber Daya Manusia
DSS dapat digunakan oleh para manajer atau staff khusus untuk membuat keputusan alternatif. DSS ini juga dapat dikembangkan oleh penggunanya sesuai dengan kebutuhan para pengguna tersebut.
Model DSS
Model merupakan komponen yang sangat penting dalam DSS. Model memiliki pengertian seperti secara sederhana berarti memisahkan dari dunia nyata dengan melukiskan komponen utama dan menghubungkannya dengan sistem atau dengan kejadian lainnya. Model dapat berupa fisik dan verbal. Model yang berupa fisik seperti model pesawat, sedangkan model yang bersifat verbal adalah melukiskan suatu sistem tertentu, model grafik seperti flowchart dari sistem informasi, dan model matematika.
Para engineer dan scientist telah lama menggunakan model matematik untuk menganalisa sistem fisik.
BAB III
GENERATOR DSS
DSS generator mengkombinasikan kemampuan berbagai aplikasi umum dalam satu program. DSS generator merupakan sebutan umum untuk software utama yang dibutuhkan oleh DSS. DSS generator memadukan dan menggunakan model base, database dan dialogue untuk melakukan komunikasi dengan DSS.
Di bawah ini adalah program-program yang merupakan “bahan baku” bagi paket terintegrasi:
a. Spreadsheet
b. Manajemen Data
c. Pengolahan Data
d. Komunikasi
e. Grafis Bisnis
f. Kalender (Manajemen Waktu)
g. Desk Management
h. Manajemen Proyek
Contoh dari paket terintegrasi ini adalah : Lotus 1-2-3, Microsoft Excel.
Dengan kemampuan computer yang luar biasa sekarang ini, software DSS lebih banyak disukai dan ditemui. Kemudian dengan adanya program-program berbasis windows maka penggunaan software DSS semakin disukai karena kemudahan dalam penggunaanya.
Adapun cara-cara pemilihan software DSS yang tepat adalah sebagai berikut:
1. Fasilitas database relational dengan pertimbangan pembuatan laporan yang baik dan fasilitas pemilihan data setiap saat.
2. Bahasa penghasil grafis
3. Bahasa pemodelan
4. Bahasa analisis data statistic umum
5. Bahasa untuk membangun simulasi
6. Bahasa pemrograman
7. Tool pemrograman berorientasi objek
8. Jaringan
Pemilihan tool generator DSS merupakan cara yang rumit karena berbagai alasan berikut ;
1. Pada saat pemilihan, informasi DSS yang dibutuhkan dan outputnya tidak diketahui secara lengkap.
2. Terdapat ratusan lebih paket software di pasaran
3. Paket software selalu berganti dengan cepat
4. Harga seringkali berubah
PENDAHULUAN
Sistem informasi sangat penting untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Dimana sistem informasi mempunyai tujuan untuk mendukung sebuah aplikasi Decision Support System (DSS) yang telah dikembangkan pada tahun 1970. Keefektifan dalam mengembangkan DSS diperlukan suatu pemahaman tentang bagaimana sistem informasi ini dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sehingga DSS ini dapat membantu seorang manajer dalam meningkatkan kinerjanya dalam mengambil suatu keputusan.
Adapun tahap-tahap dalan mengambil suatu keputusan telah dijelaskan dalam buku Herbert A. Simon, dimana tahapan tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Kegiatan Intelijen
Kegiatan intelijen ini merupakan kegiatan mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki. Kegiatan ini merupakan tahapan dalam perkembangan cara berfikir. Untuk melakukan kegiatan intelijen ini diperlukan sebuah sistem informasi, dimana informasi yang diperlukan ini didapatkan dari kondisi internal maupun eksternal sehingga seorang manajer dapat mengambil sebuah keputusan dengan tepat. Dalam kondisi internal sistem informasi ini digunakan untuk mengamati kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasi dalam dunia bisnis, sedangkan dalam kondisi eksternal sistem informasi ini digunakan untuk mengamati kondisi lingkungan luar yang dapat mempengaruhi kondisi internal organisasi, sehingga manajer dapat mengidentifikasi dan membuat sebuah keputusan yang memiliki potensial tinggi.
2. Kegiatan Merancang.
Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi serangkaian kegiatan alternatif. Pertimbangan-pertimbangan utama telah diperkenalkan oleh Simon untuk melakukan tahapan ini, apakah situasi keputusan ini terprogram atau tidak.
3. Kegiatan Memilih dan Menelaah.
Kegiatan memilih dan menelaah ini digunakan untuk memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia dan melakukan penilaian terhadap tindakan yang telah dipilih.
Sebenarnya ketiga tahapan Simon ini berhubungan langsung dengan langkah-langkah dari pendekatan sistem. Kegiatan intelijen berkaitan dengan langkah kita bergerak dari tingkat sistem ke sub sistem dan menganalisis bagian-bagian sistem secara berurutan. Kegiatan merancang berhubungan dengan langkah kita mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai alternatif, serta kegiatan memilih dan menelaahnya berkaitan dengan langkah kita memilih solusi terbaik dan berusaha menerapkannya serta melakukan tindakan lebih lanjut.
Para manajer sering dihadapi berbagai tingkat masalah masalah. Adapun masalah yang sering dihadapi oleh para manajer ini meiliki tiga tingkat struktur masalah, yaitu:
1. Terstruktur
Masalah terstruktur merupakan suatu masalah yang yang memiliki struktur pada tiga tahapan Simon. Jadi, masalah ini dapat dibuat algoritma atau aturan keputusan yang memungkinkan masalah dapat diidentifikasi dan dimengerti, sehingga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai solusi alternatif untuk memutuskan masalah tersebut.
2. Semi Struktur
Masalah semi terstruktur merupakan masalah yang memiliki struktur hanya pada satu atau dua tahap Simon.
3. Tidak Terstruktur
Masalah tak terstruktur merupakan masalah yang sama sekali tidak memiliki struktur tiga tahap Simon.
Kelompok Pengambil Keputusan
Dalam kenyataannya seorang manajer dalam memecahkan masalah jarang sekali mengambil keputusan sendirian. Biasanya dalam memecahkan masalah yang dihadapi manajer membentuk tim atau kelompok, sehingga keputusan yang akan diambil lebih baik daripada mengambil sebuah keputusan secara individual.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan secara kelompok, seperti terlihat pada gambar 10.1. Pengambilan keputusan yang baik harus memperhatikan beberapa faktor, diantaranya:
Karakteristik dari kelompok itu sendiri.
1. Kemampuan kelompok dalam memecahkan suatu masalah.
2. Kondisi organisasi.
3. Menggunakan aplikasi Computer Base Information System (CBIS) untuk lingkungan kelompok, seperti: Electronic Meeting System (EMS) dan Group Decision Support System (GDSS).
Gambar 10.1
BAB II
DSS
Sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS) merupakan sebuah alat bantu yang menggunakan aplikasi sistem informasi berbasis komputer. DSS ini digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada diarea semi struktur.
Tujuan dari DSS adalah sebagai berikut:
1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur.
2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
Jenis-jenis DSS menurut tingkat kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Mengambil elemen-elemen informasi.
2. Menaganalisis seluruh file.
3. Menyiapkan laporan dari berbagai file.
4. Memperkirakan dari akibat keputusan.
5. Mengusulkan keputusan.
6. Membuat keputusan.
Adapun fokus utama konsep DSS adalah komputer harus digunakan untuk mendukung manajer tertentu membuat keputusan tertentu untuk memecahkan masalah tertentu. Model DSS terdiri dari:
1. Model matematika.
2. Database.
3. Perangkat lunak.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 10.2 yang melukiskan beberapa komponen yang mendukung DSS, seperti: Hardware, Software, Data, Model, dan Interaktif para pemakainya.
Gambar 10.2
DSS digunakan untuk membantu para manajer untuk memecahkan masalah-masalah semi struktur. Laporan dari sistem informasi dirancang untuk mendukung secara langsung keputusan yang terstruktur. Dimana informasi ini meliputi teknik perencanaan dan pengawasan. DSS memiliki peran khusus dalam pengambilan suatu keputusan, disamping itu DSS dirancang untuk mendukung tiga tahap dalam pengambilan keputusan model Herbert Simon, yaitu: Intelijen, Merancang, serta memilih dan menelaah.
A. Hardware Resources
Pusat pelaksana ini saling berhubungan dengan komputer lain dengan menggunakan sistem jaringan, sehingga memudahkan dalam pengambilan data didalam organisasi tersebut. Personal Computer (PC) ini dapat berdiri sendiri atau dapat juga dihubungkan dengan jaringan telekominikasi untuk mendapatkan informasi yang lebih luas dari PC yang lainnya.
B. Software Resources
Perangkat lunak DSS sering disebut juga dengan DSS generator. DSS generator ini berisi modul-modul untuk database, model dan dialouge management. Modul database ini menyediakan beberapa hal, seperti: creation, interrogation dan maintenance untuk DSS database. DSS database memiliki kemampuan untuk menemukan sistem database yang telah disimpan. Sedangkan modul model digunakan untuk menyajikan kemampuan membuat, menjaga dan memanipulasi ke dalam bentuk model matematika. Model dasar ini menampilkan electronic spreadsheet. Model dialog digunakan untuk menarik perhatian para pengguna untuk berhubungan langsung antara pengguna dengan komputer dalam mencari solusi.
Sumber-sumber DSS
Sumber Data
Database DSS berisi data dan informasi yang diambil dari data organisasi, data eksternal, dan data para manajer secara individu. Itu semua merupakan ringkasan data yang akan dibutuhkan para manajer dalam mengambil sebuah keputusan.
Sumber Model
Model ini berisi kumpulan model matematika, dan teknik analisis yang disimpan kedalam program dan file yang berbeda-beda. Komponen dari model ini dapat dikombinasikan atau dipadukan dengan software tertentu guna mendukung sebuah keputusan yang akan diambil.
Sumber Daya Manusia
DSS dapat digunakan oleh para manajer atau staff khusus untuk membuat keputusan alternatif. DSS ini juga dapat dikembangkan oleh penggunanya sesuai dengan kebutuhan para pengguna tersebut.
Model DSS
Model merupakan komponen yang sangat penting dalam DSS. Model memiliki pengertian seperti secara sederhana berarti memisahkan dari dunia nyata dengan melukiskan komponen utama dan menghubungkannya dengan sistem atau dengan kejadian lainnya. Model dapat berupa fisik dan verbal. Model yang berupa fisik seperti model pesawat, sedangkan model yang bersifat verbal adalah melukiskan suatu sistem tertentu, model grafik seperti flowchart dari sistem informasi, dan model matematika.
Para engineer dan scientist telah lama menggunakan model matematik untuk menganalisa sistem fisik.
BAB III
GENERATOR DSS
DSS generator mengkombinasikan kemampuan berbagai aplikasi umum dalam satu program. DSS generator merupakan sebutan umum untuk software utama yang dibutuhkan oleh DSS. DSS generator memadukan dan menggunakan model base, database dan dialogue untuk melakukan komunikasi dengan DSS.
Di bawah ini adalah program-program yang merupakan “bahan baku” bagi paket terintegrasi:
a. Spreadsheet
b. Manajemen Data
c. Pengolahan Data
d. Komunikasi
e. Grafis Bisnis
f. Kalender (Manajemen Waktu)
g. Desk Management
h. Manajemen Proyek
Contoh dari paket terintegrasi ini adalah : Lotus 1-2-3, Microsoft Excel.
Dengan kemampuan computer yang luar biasa sekarang ini, software DSS lebih banyak disukai dan ditemui. Kemudian dengan adanya program-program berbasis windows maka penggunaan software DSS semakin disukai karena kemudahan dalam penggunaanya.
Adapun cara-cara pemilihan software DSS yang tepat adalah sebagai berikut:
1. Fasilitas database relational dengan pertimbangan pembuatan laporan yang baik dan fasilitas pemilihan data setiap saat.
2. Bahasa penghasil grafis
3. Bahasa pemodelan
4. Bahasa analisis data statistic umum
5. Bahasa untuk membangun simulasi
6. Bahasa pemrograman
7. Tool pemrograman berorientasi objek
8. Jaringan
Pemilihan tool generator DSS merupakan cara yang rumit karena berbagai alasan berikut ;
1. Pada saat pemilihan, informasi DSS yang dibutuhkan dan outputnya tidak diketahui secara lengkap.
2. Terdapat ratusan lebih paket software di pasaran
3. Paket software selalu berganti dengan cepat
4. Harga seringkali berubah
2 comments:
Mas, saya seorang mhs STMIK, pengen mendalami DSS. baik itu untuk pembelajaran dan juga tugas akhir. Bisa minta contoh aplikasi DSSnya gak? atau ada link yang bisa didownload? tambah terus tulisan tentang DSSnya, terima kasih.
??? ??? ??? ??? ??? ??? ??? ??? ??? ??? ??? ??? ??? ???
asw...
wah, terima kasih sekali atas informasi dari blognya,, sangat membantu saya dalam menambah wawasan ttg DSS...
Tapi, maaf saya sedikit mau memanfaatkan kesempatan... gini, saya mau sharing... mohon bantuannya..
saya sekarang sedang nyusun skripsi. ada 3 hal yang bikin saya tertarik... :laughing3:
1. tentang sistem pakar/knowledge management
2. sistem informasi kinerja perusahaan
3. [b]decision support system...
[U]case 1[/U]:
kalo tentang sistem pakar/ knowledge management. bisa dikatakan saya nekat ngambil judul itu.... padahal saya masih awam bgt, dengan kata lain ga tau gimana cara bikin aplikasinya nantinya,,,, saya pernah membuat rancangan sistem informasi, tapi sederhana sekali, tanpa bikin memikirkan sintaks2 gitu hanya kyk melalui wizard . banyak teman yang mengatakan kalo sistem pakar itu, bikin aplikasi yang lumayan rumit.
sistem pakar yang akan saya buat ada 2 pilihan, yakni sistem pakar identifikasi obat-obatan di rumah sakit dan sistem pakar keperawatan. kalo yang obat-obatan , rencananya hasil yang diharapkan adalah ketika user menginput nama obat, maka akan muncul deskripsi ttg obat, mulai dari indikasi, kontra indikasi, efek samping, aturan pakai, dan lainya hingga harga obat tersebut. sedangkan untuk keperawatan, nantinya user akan meninput nama penyakit atau keluhan-keluhan pasien, dan hasil yang diharapkan adalah tampilan nama penyakit, gejala, penanganan yang harus dilakukan, dll.
tapi ada satu masalah.... secara saya anak teknik industri, banyak yang bertanya,kalo saya mengambil sistem pakar di atas, katanya dimana letak ke Teknik industri-annya?? kalo menurut saya letak teknik industrinya ya ketika menganalisis sistem dan merangcang. tapi ga tau kalo menurut org lain,,,
[U]case 2 [/U]:
kalo yang ini mungkin ttg sistem informasi kinerja perusahaan dgn metode BSC atau Malcome Baldridge national quality award,,,
[U]case 3[/U] :
nah, kalo yang ini kebetulan ada yang menawarkan,,,, yah ini semacam proyek dosen gitu,,,
kasusnya adalah membuat suatu sistem pendukung keputusan untuk kegiatan manajerial. disini saya melanjutkan skripsi teman saya, dimana dia merancang strategi sebuah perusahaan (perusahaan baru) dari segi mesin, manusia, uang, sampai standar operasi. pokoknya dia membuat perencanaan dan pengelolaan perusahaan termasuk arsitektur strategi untuk sebuah persahaan baru yang memproduksi mesin atau alat-alat pertanian cakupannya nasional, yah.. bisa dibilang dia diibaratkan direktur n manajer perusahaan. nah, tugas saya membuat semua hal tersebut secara terkomputerisasi supaya kegiatan pengelolaan perusahaan lebih efektif dan efisien,,, ide yang awalnya muncul sih dengan menggunakan metode Decision support system... tapi ga tau de ada yang lebih bagus atw ga...
nah pertanyaan saya,,,
1. bagusnya saya milih judul yang mana ya.. (yang bagus tapi ga gitu rumit), karena keterbatasan saya disini adalah saya masih awam, baru belajar, dan kemungkinan utk bikin aplikasinya saya belajar secara otodidak,, selain itu, waktu saya cuma 5 bulan,...
2. kalo utk case 1, bagusnya saya memilih obat ato keperawatan?
3. kalo utk case 3, kira-kira bagusnya pakai metode apa ya.. apa DSS udah bagus? ato ada yang lbh bagus,,,?
4. kira-kira saya bagusnya pakai bahasa pemograman apa? yang ga terlalu rumit ato bahkan bisa pakai wizard aja, tapi hasilnya bisa diandalkan,,,
Dari hal tersebut, saya mohon bantuan dan sharing pengalaman ato wawasannya, karena pastinya banyak yang punya pengalaman dan wawasan yg lebih luas. mohon maaf kalo saya terlalu banyak tanya, karena masih canggung+ragu+khawatir sama masalah ini... tp saya emang minat bgt ngangkat ttg sistem informasi,,,
mohon bantuan dan arahannya,,,
andai saja tidak merepotkan, mohon replynya ke email saya di connie.agust86@yahoo.co.id
arigato gozaimasu...
danke,,,
xie xie,,,
kamsia,,, kamsia,,, ::)
thankz a lot,,,,
semoga sukses slalu....
Post a Comment